REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Ledakan bom bunuh diri menewaskan dua
polisi di Afghanistan timurlaut, Kamis. Peristiwa bom bunuh diri ini
terjadi beberapa jam setelah serangan Taliban terhadap pos polisi di
daerah lain Afghanistan menewaskan delapan orang.
Abdul Maroof Rasekh, juru bicara provinsi Badakhshan, Afghanistan
timurlaut, mengatakan,"Serangan bom bunuh diri yang ditujukan pada
sekelompok polisi lokal di distrik Keshm hari ini menewaskan komandan
polisi lokal di distrik itu dan salah seorang pengawalnya."
Ia menyebut komandan itu sebagai Nazek Mir. Sebanyak 18 warga sipil
cedera dalam pemboman tersebut. Sebagian besar dalam keadaan serius.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengklaim pihaknya
bertanggung jawab atas serangan itu. Dalam sebuah teks yang dikirim
kepada AFP, Taliban mengatakan bahwa lima pengawal dan komandan tewas.
Sehari sebelumnya, Rabu, serangan bom bunuh diri di Provinsi Faryab,
Afghanistan utara, menewaskan sedikitnya 10 orang. Korban termasuk empat
prajurit AS. Dengan kematian keempat prajurit Amerika itu, jumlah
korban tewas NATO di Afghanistan sepanjang tahun ini telah melampaui
100.
Konflik meningkat di Afghanistan dengan jumlah kematian sipil dan
militer mencapai tingkat tertinggi tahun lalu ketika kekerasan yang
dikobarkan Taliban meluas dari wilayah tradisional di selatan dan timur
ke daerah-daerah barat dan utara yang dulu stabil. Jumlah warga sipil
yang tewas meningkat secara tetap dalam lima tahun terakhir. Pada tahun
2011, data PBB mencatat jumlah kematian sipil mencapai 3.021 jiwa.
Sebanyak 711 prajurit asing tewas dalam perang di Afghanistan
sepanjang pada 2010. Jumlah tersebut menjadikan 2010 sebagai tahun
paling mematikan bagi pasukan asing. Demikian menurut hitungan AFP
berdasarkan atas situs independen icasualties.org.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar