REPUBLIKA.CO.ID, PBB---Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa
(Sekjen PBB) Ban Ki-moon mengungkapkan kekecewaannya terhadap
Pemerintah Korea Utara yang tetap meluncurkan roket satelit kendati
peluncuran itu ternyata mengalami kegagalan.
Seperti yang disampaikan juru bicaranya, Martin Nesirky, di
Markas Besar PBB, New York, Jumat, Sekjen Ban menyebut peluncuran itu
sebagai tindakan "yang patut disesalkan" karena bertentangan dengan
aturan masyarakat internasional.
Sehari sebelumnya, Kamis (12/4), Ban juga telah mengimbau Korut untuk
mempertimbangkan kembali keputusannya meluncurkan roket karena tindakan
itu jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
Keputusan untuk melaksanakan peluncuran roket, yang menurut Pyongyang
dilakukan untuk menandai 100 tahun kelahiran mendiang pemimpin Korut,
Kim Il-sung, dianggap akan meningkatkan ketegangan di kawasan sekaligus
berdampak negatif terhadap hubungan Korut dengan negara-negara
tetangganya.
Pada hari Jumat ini Dewan Keamanan PBB beranggotakan 15 negara
bersidang di Mabes PBB untuk menentukan reaksi terhadap peluncuran roket
oleh Pyongyang.
Ban mengatakan bahwa peluncuran pada hari Jumat itu sebagai
pelanggaran terhadap Resolusi 1874 Dewan Keamanan PBB serta mengancam
stabilitas kawasan.
Sekjen meminta Pemerintah Korut untuk tidak melakukan tindakan
provokatif lebih lanjut yang hanya akan meningkatkan ketegangan di
kawasan.
Ia kembali mengimbau Pyongyang untuk membangun kepercayaan di antara
negara-negara tetangganya serta memperbaiki kondisi rakyatnya.
Ban juga menegaskan kembali komitmennya untuk bekerja bagi perdamaian
dan stabilitas di semenanjung Korea serta membantu rakyat Korea Utara
dengan memberi perhatian dalam hal pemenuhan kebutuhan makanan dan gizi
bagi mereka yang sangat memerlukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar