REPUBLIKA.CO.ID, ENUGU -- Sejumlah orang bersenjata menculik seorang
dokter Spanyol di Nigeria tenggara. Di wilayah itu beberapa warga asing
telah diculik dalam beberapa tahun terakhir dengan tuntutan uang
tebusan.
"Pria itu diculik di rumahnya pada 4 April," kata juru bicara kepolisian daerah Enugu, Ebere Amaraeze.
Menurut
Amaraeze, polisi telah melakukan kontak dengan penculik dan mendapat
jaminan bahwa warga Spanyol itu masih hidup. Ia tidak menyebutkan apakah
tuntuan uang tebusan telah disampaikan.
Sejumlah kelompok
menjadikan penculikan sebagai usaha besar mereka yang menguntungkan di
Nigeria, negara dengan ekonomi terbesar kedua Afrika, dan sebagian besar
kobannya adalah warga negara Nigeria.
Sejumlah warga asing
diculik di daerah Delta Niger yang kaya minyak dalam beberapa tahun
terakhir, namun penculikan menurun tajam sejak program amnesti
diberlakukan bagi militan pada 2009. Sebagian besar korban penculikan
dibebaskan setelah uang tebusan dibayar.
Pada Juni 2009, almarhum
Presiden Nigeria Umaru Yar`Adua melakukan salah satu upaya paling
serius untuk mengendalikan kerusuhan yang membuat Nigeria gagal
memproduksi lebih dari duapertiga kapasitas minyaknya, sehingga negara
itu rugi milyaran dolar, dengan menawarkan amnesti tanpa syarat kepada
gerilyawan.
Lebih dari 15.000 gerilyawan di daerah penghasil
minyak Delta Niger menyerahkan senjata mereka dan menerima pengampunan
tanpa syarat berdasarkan program presiden tersebut.
Program
amnesti tawaran Yar Adua itu, yang diberlakukan dari 6 Agustus hingga 4
Oktober 2009, bertujuan melucuti senjata militan, mendidik dan
merehabilitasi militan dan penjahat di Delta Niger.
Delta Niger
sejak 2006 dilanda kerusuhan oleh kelompok-kelompok bersenjata yang
menyatakan berjuang untuk pembagian lebih besar dari kekayaan minyak di
kawasan itu bagi penduduk setempat.
Enugu terletak di sebelah
utara daerah penghasil minyak itu dan ratusan kilometer di sebelah
selatan kawasan Nigeria utara dimana kelompok militan Boko Haram
melancarkan serangan-serangan hampir setiap hari.
Kekerasan
meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang
selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras
Boko Haram.
Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang
ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang
dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria
timurlaut.
Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan
kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan. Penduduk
Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah
utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya
Kristen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar