REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) diduga menyiapkan uji
nuklir di tengah peningkatan ketegangan akibat rencana peluncuran roket
jarak jauh Korut. Hal ini disampaikan pejabat intelijen, Ahad (8/4) yang
menunjukkan adanya gambaran dari citra satelit.
Dari gambaran
tersebut, lanjut sumber intelijen itu, menunjukan negara komunis itu
menggali terowongan baru bawah tanah di sarana uji nuklir Punggye-ri di
bagian timur laut Korut. Tempat tersebut pernah dua kali dilakukan uji
nuklir, yaitu pada 2006 dan 2009. Bangunan yang didirikan di sana diduga
dalam tahap akhir pendirian.
"Korut melakukan persiapan rahasia
untuk uji nuklir ketiganya di Punggye-ri, Provinsi Hamkyong Utara,
dimana negara itu pernah melakukan dua uji coba nuklir pada waktu
sebelumnya," kata pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya, seperti
dilansir Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap.
Citra
satelit komersil menggambarkan adanya timbunan tanah dan pasir di pintu
masuk terowongan di instalasi Punggye-ri. Tanah tersebut dipercaya
diangkut ke instalasi untuk menutup terowongan sebagai satu langkah
terakhir sebelum melakukan uji peledakan nuklir.
Uji coba nuklir
yang dilakukan Korut setelah uji rudal jarak jauh merupakan keinginan
Korea Utara. Setelah tiga bulan uji tembak rudal jarak jauh Taepodong-2
pada 2006, pemerintah Korut melakukan uji coba nuklir pertamanya.
Kemudian uji coba nuklir pada 2009 dilakukan satu bulan setelah peluncuran rudal jarak jauh.
Korut
mengatakan akan meluncurkan roket jarak jauh Unha-3 antara 12-16 April
untuk menerbangkan apa yang mereka katakan sebagai satelit ke orbit.
Namun sejumlah negara besar di kawasan Asia Timur menduga peluncuran itu
sebagai dalih untuk menyamarkan rudal balistik yang dilarang oleh
resolusi Dewan Keamanan PBB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar