REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Jaringan Haqqani yang bermarkas di Pakistan
dituding harus bertanggung jawab atas serangkaian serangan di
Afghanistan pekan ini. Islamabad pun didesak untuk mengambil tindakan
terhadap mereka.
Dalam serangan-serangan sepekan terakhir ini, sejumlah kelompok kecil
militan menembaki kantor-kantor pemerintah, kedutaan besar dan
pangkalan militer asing. Serangan-serangan tersebut mencakup serangan
terbesar terhadap Kabul dalam perang 10 tahun.
"Kami memastikan bahwa jaringan Haqqani bertanggung jawab atas
serangan-serangan ini," kata Duta Besar AS untuk Afghanistan, Ryan
Crocker, kepada wartawan di Kabul. "Kami tahu di mana pemimpin mereka
tinggal dan kami tahu di mana rencana-rencana ini dibuat. Itu tidak
dibuat di Afghanistan. Itu dibuat di Miranshah, Waziristan Utara,
Pakistan.''
AS mendesak pihak Pakistan bertindak tegas dalam hal ini. Pakistan betul-betul harus mengambil tindakan.
Islamabad membantah mendukung kegiatan Haqqani. Namun mantan pemimpin
militer AS, Laksamana Mike Mullen, menyebut jaringan itu sebagai
'lengan' dari badan intelijen Pakistan.
Pada September tahun
lalu, para pejabat AS menuduh jaringan yang bersekutu dengan Taliban itu
melancarkan serangan serupa terhadap Kedutaan Besar AS di Kabul. Mereja
juga melancarkan bom truk terhadap pos terdepan NATO pada bulan yang
sama. Aksinya tersebut mencederai lebih dari 70 prajurit AS.
Dalam serangan pada Ahad, gerilyawan menyusup ke Kabul dalam
kelompok-kelompok kecil. Mereka mengambil posisi strategis di tiga
lokasi. Gerilyawan tersebut kemudian menembaki kantor-kantor pemerintah,
kedutaan besar dan pangkalan militer asing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar