REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Amerika Serikat (AS) akan memindahkan 9.000
marinir dari Jepang Selatan. Tindakan ini diharapkan dapat meredakan
hubungan yang kadang-kadang tegang dengan sekutunya menyangkut kehadiran
militer Amerika di negara itu.
Pemindahan pasukan ke Guam,
Hawaii, dan Australia itu akan tetap dilakukan tanpa menghiraukan
kemajuan dalam perundingan tentang pangkalan udara di Okinawa yang pada
awalnya menjadi bagian penting dari kesepakatan dengan AS. Dalam
pernyataan bersama yang dikeluarkan di Washington dan Tokyo, kedua pihak
mengatakan mereka tetap merelokasi pangkalan Futenma dari lokasinya
sekarang ke satu tempat di pinggir pantai, satu tindakan yang ditentang
keras di Okinawa.
"Kedua pemerintah mengonfirmasikan kembali
pandangan mereka bahwa (ini) tetap satu-satunya solusi yang dapat
dijalankan yang telah diidentifikasi sampai sekarang," kata pernyataan
yang dikeluarkan kedua pihak yang dilansir AFP, Jumat (27/4).
Tidak
ada kerangka waktu pasti bagi pemindahan itu, dengan pernyataan itu
hanya mengatakan, "Relokaai-relokasi itu akan selesai aecepat mungkin
sementara menjamin kemampuan operasional seluruh proses itu."
Menlu
Jepang Koichiro Gemba mengatakan perjanjian itu perlu untuk
mencerminjan realitas regional yang berkembang. "Perubahan-perubahan
dalam lingkungan keamanan tidak akan menunggu kita, Jepang dan AS
sama-sama harus bertanggungjawab dan melaksanakan rencana itu secepat
mungkin. Pemindahan pangkalan itu harus dilaksanakan. Kita harus membuat
kemajuan sebisa mungkin," katanya kepada wartawan di Tokyo, di
tengah-tengah kekhawatiran yang meningkat kebangkitan militer Cina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar