REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE--Sedikitnya 13 orang tewas dan beberapa
orang lainnya kritis usai meminum sirup obat batuk beracun di Kota
Lahore, Pakistan pada Sabtu (24/11) malam waktu setempat.
Polisi seperti dinukil dari Xinhua mengatakan kejadian tersebut bermula ketika lebih dari 20 pecandu narkoba sedang meminum sirup obat batuk lokal. Hal ini dilakukan guna mendapatkan efek memabukan. Namun, tiba-tiba saja mereka malah keracunan dan jatuh sakit saat menenggak obat tersebut.
Lima orang meninggal di tempat sedangkan sisanya dilarikan ke rumah sakit Mayo. Dokter yang merawat korban mengatakan obat yang diminum korban merupakan obat palsu.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ-organ internal tubuh korban. Shahbaz Sharif, Kepala Menteri Punjab meminta polisi untuk segera menutup perusahaan dan toko yang menjual obat terkontaminasi.
Dia juga telah membentuk komite penyelidikan terkait kasus ini. Saat ini, para pemilik toko tersebut telah ditangkap dan sampel sirup obat beracun sudah dikirim ke laboratorium pengujian.
Seperti diketahui, bisnis obat palsu terus berkembang di negeri ini dan banyak perusahaan farmasi lokal terlibat di dalamnya.
Sebelumnya, pemerintah telah menangkap beberapa apoteker terkait obat palsu. Namun karena ada celah di sistem sehingga tak ada satupun yang mendapat hukuman.
Polisi seperti dinukil dari Xinhua mengatakan kejadian tersebut bermula ketika lebih dari 20 pecandu narkoba sedang meminum sirup obat batuk lokal. Hal ini dilakukan guna mendapatkan efek memabukan. Namun, tiba-tiba saja mereka malah keracunan dan jatuh sakit saat menenggak obat tersebut.
Lima orang meninggal di tempat sedangkan sisanya dilarikan ke rumah sakit Mayo. Dokter yang merawat korban mengatakan obat yang diminum korban merupakan obat palsu.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ-organ internal tubuh korban. Shahbaz Sharif, Kepala Menteri Punjab meminta polisi untuk segera menutup perusahaan dan toko yang menjual obat terkontaminasi.
Dia juga telah membentuk komite penyelidikan terkait kasus ini. Saat ini, para pemilik toko tersebut telah ditangkap dan sampel sirup obat beracun sudah dikirim ke laboratorium pengujian.
Seperti diketahui, bisnis obat palsu terus berkembang di negeri ini dan banyak perusahaan farmasi lokal terlibat di dalamnya.
Sebelumnya, pemerintah telah menangkap beberapa apoteker terkait obat palsu. Namun karena ada celah di sistem sehingga tak ada satupun yang mendapat hukuman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar