TRIBUNNEWS.COM, POLEWALI MANDAR -
Hanya karena dituding kerap menggunakan cara-cara kekerasan dalam
mendidik siswa, seorang kepala sekolah di Polewali Mandar, Sulawesi
Barat diusir ratusan siswanya.
Seperti layaknya pelaku kejahatan, kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Matakali, Polewali Mandar, Hj. Ruaedah paksa ratusan siswa agar keluar dari ruang kerjanya, Senin (22/10/2012) siang. Kantor sekolah tempatnya bekerja dikepung siswa sambil berorasi meminta sang kepala sekolah untuk meninggalkan sekolah. Para siswa mengaku tak bisa menerima kepemimpinan Ruaedah karena kerap menggunakan praktik kekerasan dalam mendidik siswa di sekolah.
Anehnya, ulah siswa mengusir guru dan kepala sekolahnya sendiri ini tampak dibiarkan oleh guru-guru lain. Para siswa menghujat sang kepala sekolah layaknya menghina teman sendiri. Sementara para guru tampak hanya tersenyum.
Meski hampir dua jam didemo siswa di kantornya, Ruaedah memilih mengurung diri di ruangan kerjanya. Saat bergegas meninggalkan sekolah menuju mobilnya, Ruaedah tampak terburu-buru untuk menghindari para siswanya.
Sebelummya, Ruaedah menyatakan baru akan bersedia mundur setelah menjelaskan sejumah tudingan yang dialamatkan padanya.
Seperti layaknya pelaku kejahatan, kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Matakali, Polewali Mandar, Hj. Ruaedah paksa ratusan siswa agar keluar dari ruang kerjanya, Senin (22/10/2012) siang. Kantor sekolah tempatnya bekerja dikepung siswa sambil berorasi meminta sang kepala sekolah untuk meninggalkan sekolah. Para siswa mengaku tak bisa menerima kepemimpinan Ruaedah karena kerap menggunakan praktik kekerasan dalam mendidik siswa di sekolah.
Anehnya, ulah siswa mengusir guru dan kepala sekolahnya sendiri ini tampak dibiarkan oleh guru-guru lain. Para siswa menghujat sang kepala sekolah layaknya menghina teman sendiri. Sementara para guru tampak hanya tersenyum.
Meski hampir dua jam didemo siswa di kantornya, Ruaedah memilih mengurung diri di ruangan kerjanya. Saat bergegas meninggalkan sekolah menuju mobilnya, Ruaedah tampak terburu-buru untuk menghindari para siswanya.
Sebelummya, Ruaedah menyatakan baru akan bersedia mundur setelah menjelaskan sejumah tudingan yang dialamatkan padanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar