Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Sabtu, 21 April 2012

Wali Kota Pematangsiantar Dinilai Meracuni Generasi Muda


TRIBUNNEWS.COM, PEMATANGSIANTAR - Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Hulman Sitorus sejak menjabat Wali Kota Pematangsiantar, dinilai sebagai upaya meracuni generasi muda.

Hilangnya ruang terbuka untuk publik, khususnya untuk anak-anak, menjadi penyebabnya. Lapangan yang dibuat sejak zaman Pemerintahan Belanda, adalah fasilitas untuk umum.
Di mana, anak-anak bisa bermain dan melakukan interaksi sosial. Orangtua pun bisa membawa anaknya yang masih balita atau keluarga lain, untuk menikmati kebersamaan. Kini, tempat-tempat seperti itu tidak ditemukan lagi di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
"Wali kota (Hulman) meracuni anak-anak dengan kebijakan ini, tidak adanya ruang bagi anak-anak bermain, akan merusak jiwa sosial mereka," kata Saud Simanjuntak, anggota DPRD Kota Pematangsiantar, di Ruang Komisi II DPRD setempat, Jumat (20/4/2012).
Saud sangat menyayangkan tidak adanya ruang terbuka untuk publik. Sesungguhnya, kata Saud, fasilitas tersebut bukannya tidak ada. Namun, justru dialihfungsikan untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.
Penguasaan Taman Bunga di Jalan Merdeka misalnya, sesungguhnya lapangan tersebut adalah milik umum.
"Tapi di pagar, dan dikutip retribusi jika masuk ke sana. Sehingga, yang masuk bukan lagi anak-anak atau keluarga, melainkan remaja dan warga bermental tempe yang bisa masuk ke sana," ketus Saud. (*)

Editor: Yaspen Martinus  |  Sumber: Tribun Medan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar