Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Minggu, 29 April 2012

Tersangka Kasus Pencabulan Nekat Terjun ke Laut


TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Aksi nekat dilakukan Kristanto Harimisa alias Anto (22) warga Raku Lindongan I Kecamatan Tabukan Utara Kabupaten Sangihe.
Tersangka kasus asusila itu melompat ke laut dengan tangan terikat dari kapal motor (KM) Merin Teratai dalam perjalanan dari dari Tahuna ke Manado, Sabtu (28/4) sekitar pukul 04.30 Wita.
Aksi nekat Anto itu diduga dilakukannya untuk meloloskan diri dari tahanan polisi. Pasalnya Kristanto masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh polsek Tabukan Utara dalam kasus asusila. Anto ditemukan secara tidak sengaja oleh anggota Intel Polsek Tabukan Utara Briptu M Safaat Makasaehe yang saat itu menumpang KM Teratai menuju ke Manado .
Ia melihat Anto di dalam kapal setelah satu jam kapal meninggalkan Pelabuhan Tahuna. Sebelum menangkap Anto, Safaat melakukan koordinasi dengan atasannya Kapolsek Tabukan Utara AKP W Pandengsolang tentang keberdaan tersangka.
Setelah mendapat perintah lisan dari Kapolsek dia langsung menangkap tersangka dengan mengikatnya dengan tali rafia dalam posisi tangan di belakang dan berbaring dalam ranjang kamar dek atas kapal tersebut. Anto adalah tersangka kasus asusila terhadap anak berusia 12 tahun yang kini hamil 7 bulan.
Ternyata Kristanto  tidak habis akalnya. Sekitar pukul 04.30 Sabtu (28/4/2012), dia meminta izin ke toilet untuk buang air kecil alias pipis. Ikatannya sempat dibuka saat hendak memasuki toilet namun diikat kembali oleh Briptu Safaat saat mau kembali ke ranjang. Pada saat  itulah tiba-tiba Anton meloncat dari kapal dalam keadaan terikat.
KM Merin Teratai melalui Mualim I Franky Tantu menjelaskan, pihaknya telah melakukan standar operasi penyelematan saat mendapat pemberitahuan dari anggota polisi tentang penumpang yang meloncat ke laut. Kapal tiga kali putar di titik pertama kali korban meloncat.
"Kami melakukan pencarian hampir setengah jam di titik korban melompat. Setelah itu kami meneruskan perjalanan demi kepentingan penumpang lainnya. Saat tiba di pelabuhan kami langsung melaporkan peristiwa tersebut kepada polisi," ujar Frangky.
Kapolsek Prarural kawasan Pelabuhan Iptu Jolly Runtu menyatakan pihaknya bersama Polair Poresta Manado, Basarnas dan pihak kapal segera melakukan pencarian setelah mendapatkan laporan. Korban  meloncat ke laut setelah kapal mulai memasuki Manado.
"Dekat pulau Manado tua setelah Talise dan Tanjung Pisok," ujar Runtu.
Steven Lumowa, Humas Basarnas mengatakan pencarian akan berlangsung hingga tujuh hari ke depan.
"Pencarian hari ini  masih nihil dan akan dilanjutkan besok lagi. Tim tadi melakukan pencarian sejak pukul 9 pagi dengan satu armada, melakukan penyisiran dari Siladen ke arah Tongkaina sebab arus menuju ke sana," ungkap Steven.

Editor: Willy Widianto  |  Sumber: Tribun Manado

Tidak ada komentar:

Posting Komentar