Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Minggu, 22 April 2012

DK PBB Kirim 300 Pemantau ke Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan PBB menyepakati resolusi untuk mengirim misi yang akan memantau gencatan senjata rapuh dalam konflik Suriah yang sudah berlangsung selama 13 bulan. Sebagai langkah awal, PBB akan mengirim sekitar 300 pengamat militer tak bersenjata yang akan bertugas selama tiga bulan.

Resolusi yang disusun Rusia-Eropa itu mengatakan bahwa penyebaran misi pengamat PBB yang akan disebut UNSMIS itu akan tunduk pada penilaian oleh Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon. Penilaian mengenai perkembangan relevan di lapangan, termasuk penghentian kekerasan. Resolusi Dewan mencatat bahwa penghentian kekerasan oleh pemerintah dan oposisi di negara tersebut masih belum lengkap.

Sebelumnya, satu tim pengamat Perserikatan Bangsa Bangsa mengunjungi Provinsi Homs, Suriah tengah, Sabtu (21/4) waktu setempat. "Sebuah tim pengamat internasional mengunjungi Provinsi Homs dan menemui gubernur," sebut kantor berita SANA.

Kota Homs telah berada di garis depan pemberontakan anti-rezim dan menanggung beban serangan artileri dari operasi tentara pemerintah untuk menghancurkan lawan bersenjata. Oposisi Dewan Nasional Suriah mengajukan imbauan kepada para pengamat agar segera pergi ke kota guna mencoba menghentikan kejahatan rezim. Pihak oposisi menyatakan bahwa Bayyada dan Khaldiyeh menjadi target serangan barbar dan embargo tidak manusiawi.

Tapi seorang aktivis, Khaled Tellawi, mengatakan kepada AFP bahwa pemboman itu telah berhenti. Dia memastikan Homs telah tenang pada Sabtu.

Para pemantau mengatakan bahwa 200 orang tewas di Suriah sejak pemerintah dan pemberontak berkomitmen pada berlakunya gencatan senjata yang goyah pada 12 April lalu. Demikian pernyataan yang diutip Reuters.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar