Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Minggu, 25 Maret 2012

SBY: Bongkar Itu Pengkhianat


TRIBUNNEWS.COM,CHINA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mensinyalir ada pengkhianat dalam proses hubungan perdagangan antara Indonesia dan China.

"Bongkar itu," tegas Presiden SBY saat jumpa pers usai pertemuan bilateral dengan Presiden Hu Jintao, PM China Wen Jiabao dan Ketua Polit Biro Partai Komunis China, Li Changchun di Beijing, China, Sabtu (24/3/2012).
Sinyalemen itu diungkapkan presiden menanggapi pertanyaan wartawan saat jumpa pers di hari terakhir kunjungannya di Negeri Tirai Bambu.
Pasalnya, terdapat perbedaan data yang dimiliki China dan RI. Menurut data RI, volume perdagangan kedua negara mencapai 50 miliar dolar AS. Sedangkan menurut catatan China mencapai 60 miliar dolar AS.
Pada sisi lain, dalam catatan RI terjadi defisit untuk Indonesia senilai Rp 3 triliun. Sebaliknya mereka mencatat defisit itu justru untuk China dengan nilai sama.
Presiden menduga ada barang yang keluar atau masuk RI tak melalui pintu resmi. "Tujuannya untuk menghindari pajak. Ini pengkhianat," tandas Kepala Negara.
Bisa saja perdagangan itu melalui negara lain. "Ini juga pengkhianat," katanya. Presiden minta agar hal itu dibongkar karena merugikan negara. "Jangan ada yang sluman, slumun, selamet. Tapi mudah-mudahan tak selamat," kata SBY.
Tak sampai di situ, presiden yang murka memerintahkan mencopot pejabat yang terlibat. "Copot saja. Jangan terus dibina, dibimbing, diasuh. Sudah cukup," tandas presiden.
Menurut presiden, pemerintah kedua negara bersepakat terus meningkatkan volume perdagangan. Pada 2015, kedua negara menargetkan volume perdagangan mencapai 80 miliar dolar AS.
"Dengan catatan ada penguatan industri dalam negeri dan pengembangan kapasitas," katanya. Selain itu, hubungan perdagangan tersebut harus bersifat berimbang dan fair, sehingga memberikan keuntungan bagi masing-masing negara.
Pemerintah Indonesia dan China sepakat membentuk komisi bersama untuk meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara. "Komisi ini langsung melapor ke presiden, jika di Indonesia. Sedangkan jika di China melapor ke presiden dan perdana menteri," jelas SBY.
Selain komisi bersama, kedua negara sepakat menjajaki kemungkinan kerjasama pertukaran dua hewan asli kedua negara, yakni komodo dengan panda. "Tukar menukar komodo dan panda, sedang diteliti. Mudah-mudahan saat dingin komodo tak terganggu, dan saat musim panas panda tak terganggu juga," kata presiden.

Editor: Rachmat Hidayat  |  Sumber: Tribun Pontianak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar