Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Kamis, 01 Desember 2011

Mardalena yang Malang, Balita Ini Butuh Perawatan RSCM


Cinta datang kepada mereka yang masih berharap. Kalimat indah ini menjadi motivasi tersendiri bagi Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Lampung Tengah, atas penderitaan yang dialami Rahmatul Mardalena.
DKR Lampung Tengah berharap putri pasangan Suyanto (37) dan Kurniasih (37) warga Kalirejo, Lampung Tengah itu dapat difasilitasi pemerintah kabupaten atau provinsi untuk menjalani pengobatan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Keseriusan DKR bahkan disampaikan di hadapan warga Lampung Tengah beberapa waktu lalu, saat mengamen di Plaza Bandar Jaya, demi mendapat simpati dan partisipasi masyarakat.
Mardalena merupakan balita yang diindikasikan mengidap hydrocephalus. Hingga saat ini, kondisinya tergolek lemah ibarat mayat hidup. Sekujur tubuh kaku, tak mampu merasakan apa-apa. Tragisnya lagi, balita malang tak berdaya ini tanpa perawatan medis.
Azhari Gisa, Ketua DKR Lampung Tengah selaku pendamping keluarga menceritakan, orangtua Mardalena hanya bisa pasrah. Berharap mukjizat Sang Khalik turun melalui tangan-tangan dermawan.
Dengan ekonomi keluarga yang seadanya, membuat kondisi semakin bertambah parah. "Orangtuanya enggak punya biaya lagi untuk merawat di rumah sakit. Hanya membawa ke pengobatan alternatif," ujar pria yang gemar memelihara kumis ini.
Derita Mardalena sesungguhnya sudah terindikasi sejak lahir. Pernah mengalami operasi pada tahun 2007, saat berusia 27 hari. Operasi pertama yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Abdoel Moeluk (RSUAM) Tanjungkarang, berhasil menyambungkan selang pembuangan cairan kepala yang dihubungkan ke usus besar.
Kesuksesan itu membuat Mardalena tumbuh normal seperti balita umumnya. Namun, memasuki usia sekitar tiga tahun lebih, ia harus kembali menjalani operasi untuk mengganti selang buatan yang disesuaikan dengan tinggi badan.
"Karena pada waktu itu orang tuanya belum memiliki biaya, operasi kedua tertunda. Akibatnya, cairan yang ada di kepala tidak tersalur keluar, dan terjadi pembengkakan kepala," ujar warga Kalirejo ini.
Sejak itu, tubuh mungil Mardalena menjadi kaku. Tak mampu menangis atau tertawa, penglihatan dan pendengarannya tidak berfungsi. Bahkan, indera perasa tidak bekerja sebagaimana layaknya manusia normal.
Dari hasil pemeriksaan tim dokter bedah RSUAM beberapa waktu lalu, Mardalena disarankan untuk dirujuk ke RSCM Jakarta. Karena peralatan medis yang ada di RSUAM tidak lengkap.
"Hanya saja, keluarga tidak ada biaya untuk berobat ke RSCM Jakarta," tuturnya. Karena itu, DKR berharap ada uluran tangan untuk Mardalena. Baik dari dermawan maupun pemerintah. Sehingga operasi dapat ditanggung melalui program Jamkesmas.
Pria bertubuh gempal ini mengaku, DKR akan melayangkan surat permohonan bantuan kesehatan kepada Bupati dan Wakil Bupati Lampung Tengah, Dinas Kesehatan, dan DPRD.
"Kita juga akan tembuskan kepada Gubernur Lampung, Dinas Kesehatan dan DPRD Provinsi Lampung. Selama masih bisa berharap, kenapa mesti berhenti mencoba," cetusnya sembari mengumbar senyum.(indra)

Editor: Prawira Maulana  |  Sumber: Tribun Lampung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar