Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Selasa, 01 November 2011

Pabrik Gula Bukan Mimpi di Kodi





TRIBUNNEWS.COM, TAMBOLAKA - Dua puluh tujuh ton stek tebu didatangkan oleh PT Anugrah Rejeki Nusantara untuk disemaikan di Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD). Bibit tebu yang akan disemaikan dan selanjutnya ditanam di areal seluas 30-40 hektar lahan bakal menjadi bukti bahwa PT Anugrah Rejeki Nusantara bukan PT Akan yang hanya mengumbar janji di NTT.

"Ini bukti bahwa kita tidak main-main. Kita serius dengan perkebunan tebu dan pabrik gula di Sumba Barat Daya. Kita bukan PT Akan yang hanya mengumbar janji lalu hilang tanpa jejak," jawab Max Ramajaya, Pelaksana Lapangan PT Anugrah Rejeki Nusantara, menjawab Pos Kupang di Bandara Tambolaka, SBD, Sabtu (29/10/2011).
Ketika itu Max datang ke Tambolaka membawa 12 ton stek tebu langsung dari Lampung menggunakan pesawat kargo, Cardig Air. Sehari sebelumnya pesawat yang sama mengangkut stek tebu 15 ton. "Kita berhenti dulu setelah angkut dua kali, nanti baru dilanjutkan lagi," kata pilot Cardig Air, Kustriawan Kurdi.
Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete, bersama Wakil Bupati, Jakob Malo Bulu, bersama beberapa pejabat SBD hadir di bandara bahkan naik sampai ke dalam pesawat melihat stek-stek tebu yang diisi dalam karung-karung itu. Kodi Mete dan Malo Bulu terlihat sangat gembira dengan keseriusan PT Anugrah Rejeki Nusantara menanam investasi di SBD.
"Jangan kira kita main-main dengan investasi ini. Sekarang sudah lihat buktinya. Tidak lama lagi akan ada pabrik gula di SBD," kata Kodi Mete sumringah.
Max menjelaskan, 27 ton stek itu akan disemaikan dulu di lahan sekitar satu hektar. Setelah tumbuh, pada awal Desember ketika hujan sudah mulai normal akan ditanam di lahan seluas sekitar 30-40 hektar.
Tebu-tebu yang bakal ditanam awal Desember ini, kata Max, merupakan bukti bahwa PT Anugrah Rejeki Nusantara benar-benar serius menanam investasinya di sektor perkebunan tebu.
Disaksikan Pos Kupang, setelah dipindahkan dari pesawat ke truk-truk pengangkut, stek tebu dalam karung-karung itu langsung disiram dengan air. "Supaya jangan kering. Kalau sudah kering sulit tumbuh," kata Max.
Max mengatakan, tahun depan setelah lahan perkebunan tebu sudah semakin luas, perusahaan akan mulai mendirikan pabrik gula. "Paling cepat 18 bulan sudah selesai pabrik itu dibangun. Setelah itu kita akan mulai memroduksi gula dari sini," kata Max.
Pada tahap awal, pabrik gula itu membutuhkan bahan baku tebu dari lahan seluas 4.000 hektar. Setelah itu lahan akan diperluas lagi hingga mencapai sekitar 20 ribu hektar. Dengan lahan seluas itu, tenaga kerja yang terserap, kata Max, sekitar enam sampai delapan ribu orang. Tenaga kerja ini tidak terhitung tenaga yang berusaha di sektor lain seperti jasa akibat adanya perkebunan dan pabrik gula itu.
Sebelumnya diberitakan, perkebunan tebu itu akan dibuka di kawasan Kodi meliputi tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kodi, Kodi Utara dan Kodi Bangedo. Pemkab SBD sejak awal sangat serius dengan investasi dari perusahaan swasta ini. Keseriusan Pemkab SBD ditunjukkan antara lain dengan mengunjungi perkebunan tebu dan pabrik gula milik PT Gunung Madu Plantations di Desa Gunung Batin, Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung, 16-18 Juni lalu. Serombongan kepala desa di Kecamatan Kodi, Kodi Utara dan Kodi Bangedo berikut staf pemerintah ikut serta dalam kunjungan itu.
Di Lampung mereka melihat dari dekat segala seluk beluk tentang perkebunan tebu, pabrik gula, tenaga kerja yang bekerja di perkebunan dan pabrik dan dampak ekonomis yang ditimbulkan sebagai akibat dari keberadaan perkebunan dan pabrik gula itu. (len)

Editor: Prawira Maulana  |  Sumber: Pos Kupang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar