Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Sabtu, 30 Juli 2011

Peredaran Uang Palsu Melonjak Jelang Lebaran





TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - BI Medan mewaspadai peredaran uang palsu yang menunjukkan tren meningkat dalam beberapa bulan ini.


"Kita imbau masyarakat lebih waspada. Kita juga sudah sering sosialisasikan bagaimana mengenali uang palsu. Kita juga memiliki alat untuk mengenali uang palsu itu, sehingga bisa langsung didata kalau ditemukan," ujar Kabid Ekonomi dan Moneter BI Sumut Aceh, Mikael Budisatrio.

Dari data temuan uang palsu di Kantor BI Medan pada Juni tercatat lonjakan angka mencapai Rp 9,04 juta. Sementara  sebelumnya hanya Rp 6 juta, April Rp 8,2 juta, Maret tidak ditemukan, Februari Rp 3,4 juta dan Januari Rp 4,9 juta. Rincian uang palsu yang ditemukan pada Juni adalah 29 lembar pecahan 100 ribu, 116 lembar pecahan 50 ribu, 14 lembar pecahan 20 ribu dan 6 lembar pecahan 10 ribu.

Terkait kebutuhan uang, Bank Indonesia Medan telah menyediakan penambahan uang tunai Rp 2,2 triliun untuk mengantisipasi lonjakan transaksi jelang Lebaran ini. Sebanyak Rp 550 miliar di antaranya merupakan uang kecil atau receh, pecahan Rp 20 ribu hingga Rp 1.000.

Kabid Sistem Pembayaran BI Koordinator Sumut-Aceh, Kahfi Zulkarnaen, mengatakan penambahan uang tunai itu, naik sekitar 30 persen dari realisasi penukaran dan bayaran pada 2010.

'' BI Medan memperkirakan kebutuhan uang keluar atau outflow jelang Lebaran ini meningkat," ujar Kahfi, di kantor BI Medan, Jumat (29/7/2011).

BI Medan mencatat data outflow Januari tercatat Rp 332 miliar, Februari sebesar Rp 396 miliar, Maret Rp 283 miliar, April 283 miliar, Mei Rp 444 miliar dan Juni sebesar Rp 786 miliar.

Dia mengatakan BI Medan juga akan menyiapkan 277 outlet penukaran uang di bank umum dan BPR dan di Lapangan Merdeka Medan. Jumlah ini juga melonjak dibanding tahun lalu, yang hanya di Lapangan Merdeka Medan, dua bank dan di beberapa kantor instansi pemerintah dan swasta.

Selain itu, BI Medan juga akan melayani penukaran bagi pegawai instansi daerah dan beberapa universitas melalui pelayanan mobil kas keliling.

"Penukaran uang pecahan ini bisa dilakukan masyarakat di tempat yang telah disediakan mulai 15 Agustus. Dan akan dilayani selama hari kerja. Dan untuk masyarakat yang mempunyai rekening di bank yang telah menjadi mitra, langsung bisa menukarkan pada hari kerja," katanya.

BI Medan masih memberi kesempatan masyarakat yang ingin menukarkan langsung uang mereka di Kantor BI Medan, yang  memang rutin melayani transaksi penukaran uang.

"Tetapi untuk mempercepat proses penukaran uang sehingga tak terjadi antrean panjang setiap hari, kami membatasi layanan penukaran uang per hari yang dimulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Masing-masing bank akan disediakan satu loket saja," imbuhnya.

Kebutuhan uang pecahan ini nantinya akan disebarkan ke seluruh wilayah Sumatera Utara melalui perbankan/ tempat-tempat penukaran umum melalui KCP dan KCU perbankan.

Sementara untuk penukaran uang recehan ke instansi-instansi dan Lapangan Merdeka dimulai pada 18 Agustus hingga 26 Agustus. Layanan penukaran di instansi ini lebih lama dibandingkan perbankan, yaitu pukul 09.00 hingga 15.00 WIB.

BI Medan menentukan 14 titik penukaran uang recehan untuk instansi dan universitas di Medan, yaitu Brimob, USU, Unimed, IAIN, PLN, Kejaksaan, Telkom, Pertamina, PDAM, Polda Sumut, Bandara Polonia, Kantor Gubernur Sumut, Kantor Wali Kota Medan dan Kodam I Bukit Barisan.

Untuk kas mobil keliling ke seluruh instansi ini, disiapkan setidaknya dua mobil keliling yang akan melayani penukaran, masing-masing di satu instansi. Jumlah antrean yang dilayani per harinya mencapai 1.400 orang.
Sementara penukaran di BPR yang tersebar di Kota Medan disiapkan 20 loket yang mampu menampung sekitar 200 orang per hari. Untuk Bank umum disiapkan sekitar 200 loket untuk masing-masing KCP dan KCU yang melayani sekitar 4.500 orang nasabah masing-masing bank setiap hari. Dan untuk masyarakat umum di 40 kantor bank juga sudah disiapkan 40 loket yang melayani 1.000 orang masyarakat per hari. Penukaran uang di lapangan merdeka disediakan 3 loket untuk melayani 900 orang per hari.

"Penukaran uang rusak juga dilayani, asalkan kerusakan itu hanya 30 persen atau masih bisa dilihat fisiknya 70 persen," katanya.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom  |  Sumber: Tribun Medan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar