TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Musyarofah (41), warga
Jalan Kalpataru 53B Kota Malang, sudah cukup bersabar menghadapi
suaminya, Riyanto (40).
Sudah 14 tahun ini Musyarofah tidak diberi
nafkah lahir dan batin oleh suami yang menikahinya pada 1994 silam.
Setelah cukup lama memendam kesabarannya, Musyarofah kini tidak tahan
lagi dengan perlakuan suaminya yang tidak juga berubah. Akhirnya dia
melaporkan suaminya ke Polres Malang Kota, Minggu (30/12/2012) lalu.
Sumber di Polres Malang Kota mengungkapkan, hubungan keduanya tidak
ada masalah pada awal pernikahan. Layaknya pengantin baru lainnya,
hubungan keduanya sangat harmonis. "Anak pertamanya lahir setahun
setelah pernikahan. Saat itu masih belum ada masalah," kata sumber itu,
Selasa (1/1/2013).
Tabiat Riyanto mulai terlihat berubah saat Musyarofah mengandung anak
keduanya. Riyanto sering marah-marah tanpa sebab. Puncaknya terjadi
saat Musyarofah akan melahirkan anak keduanya pada 1998 silam. Tanpa
pamit pada istri dan anaknya, Riyanto tiba-tiba pergi.
Selama pergi tanpa pamit ini, Riyanto tidak pernah memberi nafkah
pada istri dan dua anaknya. Untuk biaya sekolah dua anaknya, Musyarofah
bekerja serabutan. Musyarofah sudah berusaha mencari suaminya, tapi
tidak membuahkan hasil. "Karena usahanya sudah maksimal, korban lapor
polisi," tambahnya.
Humas Polres Malang Kota, AKP Dwiko Gunawan membenarkan Polresta
Malang telah menerima laporan Musyarofah yang sudah 14 tahun
ditelantarkan suaminya. Pihaknya akan mencari keterangan dari saksi
lain. "Kami masih perlu menambah keterangan dari saksi lainnya. Tapi
kami juga akan mencari informasi soal suami korban," kata Dwiko.
Sampai berita ini ditulis, Musyarofah belum bisa dikonfirmasi. Saat Surya.co.id (Tribunnews.com Network) datang ke rumahnya, pintu pagarnya terkunci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar