REPUBLIKA.CO.ID, YANGON--Myanmar kembali mengutarakan ketertarikkannya
terhadap teknologi nuklir. Kepala militer Myanmar menyatakan rencana itu
bukan untuk mengembangkan senjata atom, melainkan demi keperluan
energi, riset dan medis.
Komentar singkat lewat media negara yang
dirilis Sabtu (22/12) muncul sebulan setelah pemerintah menyatakan akan
mengumumkan material nuklir di dalam negara.
Jendral Min Aung Hlaing membuat komentar-komentar tersebut dalam upacara kelulusan Akademi Kedokteran Militer.
ia
menyatakan ada kebutuhan segara untuk peralatan radiasi dan riset di
area isotop radioaktif demi pengobatan kanker di negara itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar