REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Otoritas Mesir berjanji akan meningkatkan
dukungan bagi perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina.
Salah satu
bentuk dukungan diwujudkan dengan membuka jalur perbatasan Mesir-Gaza
selama 24 jam pascagencatan senjata Israel dan Palestina.
"Kami akan membuka jalur perbatasan agar dapat dimasuki bantuan
kemanusiaan ke Palestina," kata Kepala Komisi Urusan Arab dan Keamanan
Nasional Majelis Syuro Mesir, Reda Fahmi, saat menerima kunjungan kerja
Komisi I DPR, di gedung Majelis Syuro Mesir, Selasa (27/11) waktu Kairo.
Reda
berharap masyarakat dunia tidak meragukan komitmen Mesir mendukung
Palestina. Mesir memiliki pertimbangan sendiri dalam menetapkan
kebijakan di wilayah perbatasan. Dia meminta masyarakat internasional
tidak menekan Mesir dalam urusan perbatasan.
"Perbatasan Mesir dan Palestina adalah urusan Bangsa Mesir dan tidak
satupun negara yang bisa mencampuri urusan ini," Reda mengingatkan.
Selain
akan membuka jalur perbatasan selama 24 jam, Mesir juga akan terus
berupaya menjaga gencatan senjata Palestina dan Israel. Reda menyatakan
segala isu yang berhubungan dengan dunia Arab akan selalu menjadi
prioritas kebijakan luar negeri Mesir.
"Isu Palestina merupakan isu inti bagi Mesir," katanya.
Dukungan
Mesir terhadap perjuangan rakyat Palestina merupakan dukungan terhadap
kemanusiaan. Pembelaan Mesir tidak terutama berkaitan dengan kesamaan
agama antar kedua bangsa.
"Kami tidak membedakan antara perjuangan membela tanah suci Aqsa dengan membela hak bangsa Palestina," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar