REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sejumlah orang bersenjata menyerang sebuah
sekolah putri di Provinsi Bamyan, Afghanistan tengah, Kamis (11/10).
Sekelompok orang yang tidak dikenal itu melemparkan bom ke sekolah
tersebut. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu.
Presiden
Hamid Karzai secara tersirat menyalahkan Taliban atas serangan tersebut.
Taliban memang melarang perempuan bersekolah ketika mereka berkuasa dan
secara rutin menyerang para siswi dan sekolah-sekolah mereka.
"Musuh-musuh
pendidikan harus tahu bahwa dengan melakukan serangan teroris semacam
itu mereka tidak akan menghentikan tekad kuat rakyat kami untuk
memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka," kata Karzai dalam
pernyataanya.
Mei lalu, setelah gelombang serangan gerilya
terhadap sekolah putri, perwakilan PBB di Afghanistan mengecam
serangan-serangan itu serta meminta perlindungan lebih besar atas hak
pendidikan, khususnya bagi perempuan.
Ada kekhawatiran bahwa
hasil-hasil yang dicapai perempuan sejak Taliban digulingkan dari
kekuasan di Afghanistan akan terkikis ketika pasukan internasional
menarik diri dari negara itu pada 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar