REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran,
Ramin Mehmanparast, bersikeras negaranya tidak akan menghentikan program
nuklirnya. Mehmanparast mengatakan pengadaan program tersebut merupakan
hak mutlak Iran.
Ia juga mengecam Menteri Pertahanan Inggris,
Philip Hammond, atas komentarnya baru-baru ini tentang program nuklir
Iran. sebelumnya Hammond mengatakan agar negara-negara Barat memberi
sanksi lebih berat agar Iran menghentikan kegiatan nuklirnya.
"Kami
pasti bisa membuat rasa sakit jauh lebih besar. Tak ada seorang pun
yang ingin membuat rakyat Iran menderita. Akan tetapi rencana membuat
bom ini harus diakhiri," kata Hammon kepada The Guardian.
Menurut
Mehmanparast, komentar Inggris tersebut hanya menunjukkan kemarahan
atas kemajuan yang dibuat Teheran. Ia menambahkan hal itu juga hanya
menunjukkan bahwa upaya Inggris menggagalkan program nuklir Iran telah
gagal.
Negara-negara Barat menuduh Iran mengembangkan senjata
nuklir dengan kedok program nuklir sipil. Iran menolak klaim itu dan
menekankan bahwa sifat pembangunan program nuklirnya adalah untuk
keperluan damai.
AS, melalui menteri pertahanan Leon Panetta,
sebelumnya juga mengancam akan memberi sanksi lebih besar kepada Iran
jika negara tersebut meneruskan program nuklirnya. Sementara itu Uni
Eropa (UE) juga telah mengancam akan memberlakukan larangan ekspor gas
Iran ke Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar