REPUBLIKA.CO.ID, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah
mengatakan, konfirmasi Turki terkait jatuhnya jet tempur negara itu
tidak benar dan bertentangan dengan fakta di lapangan.
Jihad Makdisi menegaskan, Departemen Luar Negeri Turki telah
mengungkapkan laporan yang bertolak belakang dengan fakta terkait
jatuhnya jet tempur F-4 Phantom. Demikian dilaporkan televisi al-Alam.
Dalam konferensi pers yang disiarkan langsung oleh televisi al-Alam,
Makdisi menandaskan, jet tempur Turki ditembak di atas perairan
teritorial Suriah. "Pesawat militer Turki telah melanggar kedaulatan
Suriah," tegasnya.
Di bagian lain statemennya, jubir Suriah mengatakan, hubungan
Damaskus dan Ankara dari sisi diplomatik memburuk, namun mereka tidak
bermusuhan dengan Turki.
Militer Suriah pada Jumat (22/6) mengkonfirmasikan bahwa pesawat
tempur Turki F-4 Phantom jatuh di perairan teritorial Suriah, sebelah
barat desa Om al-Tuyour di Provinsi Lattakia, dan sekitar 10 kilometer
dari pantai.
Sebelumnya, Komando Pusat Militer Turki dalam statemen singkatnya
menyatakan bahwa pesawat itu hilang dari pantauan radar dan kontak radio
terputus di atas perairan Mediterania di dekat perbatasan Suriah.
Pesawat tipe F-4 Phantom itu terbang dari bandara Erhac di Provinsi Malatya dan dinyatakan hilang 28 menit setelah lepas landas.
Militer Turki tidak memberikan rincian tentang misi jet tempur
tersebut, tetapi media negara memberitakan bahwa pesawat tersebut tengah
melakukan penerbangan pengintaian.
Menurut Presiden Turki Abdullah Gul pada Sabtu (23/6), pesawat
tersebut tidak sengaja masuk ke wilayah Suriah, namun terjadi di luar
kendali karena kecepatan jet tempur tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar