REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA – Ketidakpastian pemilu yang berkepanjangan
telah menempatkan Yunani dalam kebekuan politik. Siapa pun yang akhirnya
muncul sebagai pemimpin akan mengambil alih memimpin negara yang sudah
jatuh.
Hakim Senior Panagiotis Pikrammenos dilantik sebagai
perdana menteri sementara pada Rabu (16/5). Ia tidak memiliki kekuasaan
mengambil keputusan politik. Tugasnya hanya mengarahkan negara untuk
menggelar pemungutan suara baru pada 17 Juni.
"Satu-satunya yang kita lakukan adalah menunggu," kata seorang pejabat pemerintah yang menolak disebutkan namanya.
Pejabat
Yunani lain mengatakan para menteri di kabinet tidak memiliki wewenang
bernegosiasi dengan pemberi pinjaman Yunani sejak pemilihan pada 6 Mei.
Seorang pejabat senior partai mengatakan pemerintah sementara tidak akan
menerbitkan dekrit dan semua prosedur tender dihentikan.
Partai
sayap kiri, Syriza, diprediksi akan memenangkan pemilu berikutnya.
Kondisi Yunani kini sangat menyedihkan. Program privatisasi ditunda,
rencana pemotongan belanja miliaran euro yang jauh dari siap, setoran
pajak yang melemah dan rencana rekapitalisasi perbankan yang tidak
jelas.
Tidak ada jaminan pemilihan mendatang akan menghasilkan
pemerintahan yang layak. Pemimpin Partai Syriza, Alexis Tsipras, menuduh
Uni Eropa dan Kanselir Jerman Angela Merkel bermain poker dengan
kehidupan orang Eropa.
Rabu lalu, salah satu sumber di Bank
Sentral Eropa mengatakan telah menahan likuiditas beberapa bank Yunani
karena rencana rekapitalisasi perbankan belum berhasil dilaksanakan.
Privatisasi diperlukan untuk mengalirkan uang tunai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar