REPUBLIKA.CO.ID, ISIOLO---Sedikitnya tiga orang cedera dalam serangan
granat di sebuah tempat penginapan di kamp pengungsi di Kenya
timurlaut, kata polisi, Kamis.
Serangan itu terjadi di tempat penginapan Hagadera di kamp pengungsi Dadaab.
Kepala Kepolisian Provinsi Timurlaut Leo Nyongesa mengatakan, ledakan
itu melukai dua orang, yang segera dibawa ke rumah sakit untuk
memperoleh perawatan. "Sebuah granat dilemparkan ke sebuah restoran dan
meledak. Dua orang yang mengalami luka-luka serius telah dibawa ke rumah
sakit," katanya kepada Reuters.
Palang Merah Kenya mengatakan di Twitter mereka, tiga orang cedera
dan mereka segera menindaklanjuti ledakan itu di tempat penginapan
tersebut.
Dadaab adalah tempat bagi sekitar 460 ribu pengungsi, sebagian besar
orang Somalia yang melarikan diri dari konflik dua dasawarsa dan
kelaparan.
Serangan granat itu merupakan yang terakhir dari serangkaian
kekerasan yang terjadi sejak Kenya mengirim pasukan ke Somalia untuk
menumpas militan Al-Shabaab.
Pada 15 Mei, serangan granat menewaskan seorang wanita dan mencederai
beberapa orang di luar sebuah klab malam di kota pesisir Mombasa,
tujuan liburan populer bagi penduduk Kenya dan warga asing.
Sebelumnya, satu orang tewas dan 15 lain cedera ketika sebuah granat
dilemparkan ke gereja di Nairobi, dan pemerintah Kenya menuduh
gerilyawan Al Shabaab bertanggung jawab atas serangan itu.
Kelompok gerilya Somalia itu mengancam Kenya sejak negara itu
mengirim pasukan ke Somalia selatan pada pertengahan Oktober untuk
menyerang pangkalan-pangkalan gerilyawan tersebut, yang dituduh
melakukan penculikan dan penyerangan di Kenya.
Al-Shabaab membantah tuduhan Kenya bahwa mereka mendalangi sejumlah penculikan warga asing di negara tersebut.
Al-Shabaab balik menuduh pemerintah Kenya menggunakan isu penculikan sebagai alasan untuk melakukan penyerbuan ke Somalia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar