REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Departemen Luar Negeri Rusia mengatakan,
Selasa (10/4), Moskow tengah berupaya untuk pembebasan dua warga Rusia
yang ditahan di Libya dan dituduh mendukung rezim Muammar Qaddafi.
Pemerintah Libya saat ini menuduh dua orang Rusia dan 23 negara dari
Ukraina serta Belarus membantu memelihara persenjataan yang digunakan
rezim Gaddafi terhadap pemberontak selama konflik tahun lalu.
"Kementerian
Luar Negeri Rusia dan kedutaan di Tripoli, yang erat berkoordinasi
dengan rekan dan pengacara Ukraina serta Belarus, berupaya untuk
memperbaiki kondisi penahanan mereka yang disekap di Libya dan
pembebasan mereka sesegera mungkin," kata juru bicara Alexander
Lukashevich dalam komentar di laman resmi kementerian, yang dilansir Xinhua.
Dia
mengatakan Moskow telah berulang kali menuntut pemerintah Libya serta
kepemimpinan politik di negara itu untuk membebaskan warga Rusia.
Sebanyak 25 warga Rusia di perusahaan Libya ditangkap pertama kalinya
oleh tentara pemberontak Libya pada akhir Agustus. Mereka dibebaskan
pada awal September 2011 setelah intervensi kedutaan Rusia.
Setelah
itu, para pemberontak menangkap lagi mereka, beberapa hari kemudian.
Hal itu untuk memverifikasi kemungkinan keterlibatan mereka dalam
pembenahan dan modernisasi tank-tank Qaddafi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar