REPUBLIKA.CO.ID, Mantan Menteri Luar Negeri Jerman, Joschka Fischer
menilai perundingan nuklir antara Iran dan Kelompok 5+1 mendatang sangat
menentukan.
Dalam artikelnya yang dirilis Koran Süddeutsche Zeitung, cetakan
Jerman edisi Kamis (12/4) menilai perundingan antara Iran dan Barat kali
ini sangat sensitif. Demikian dilaporkan IRNA.
Babak baru perundingan nuklir antara Iran dan Kelompok 5+1 setelah
mengalami kevakuman yang cukup lama dijadwalkan akan digelar pada 14
April di Istanbul, Turki.
Mantan menlu Jerman ini di artikelnya seraya mengisyaratkan
ketidakjelasan hasil dari perundingan penting dan sensitif ini menulis,
tidak ada yang mengetahui apakan kedua pihak kali ini akan mencapai
solusi tertentu atau tidak. Namun yang jelas perundingan kali ini lebih
penting dan sensitif di banding perundingan sebelumnya.
Fischer dalam artikelnya juga mengisyaratkan lawatan Perdana Menteri
Turki, Recep Tayyip Erdogan ke Iran setelah bertemu dengan Presiden AS,
Barack Obama di Seoul, Korsel. "Sepertinya AS berusaha menggalang
komunikasi dengan para pemimpin Iran mengingat sensitifitas kondisi yang
ada,"ungkap Fischer.
Di akhir artikelnya Fischer menulis, poin penting dan yang membawa
harapan adalah kedua pihak menyadari sepenuhnya pentingnya kondisi saat
ini dan hal ini dapat membantu bagi perundingan yang serius serta upaya
menyepakati satu solusi sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar