Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Jumat, 11 Januari 2013

Gelombang Panas Menyerang Kota Tasikmalaya

TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Gelombang udara panas melanda wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dalam dua hari terakhir.

Suhu udara di Kota Tasikmalaya mencapai 31 derajat Celcius. Padahal, suhu paling tinggi di musim hujan di Kota Tasikmalaya, biasanya hanya mencapai 28 derajat Celcius.
Warga Kota Tasikmalaya pun merasakan ketidaknyamanan akibat hawa panas. Bahkan, suhu panas di Kota Tasikmalaya masih dirasakan pada malam hari.
"Udara panas, terutama selepas magrib hingga menjelang tengah malam, membuat kami susah tidur. Apalagi anak-anak. Mereka kegerahan," kata Eros (25), ibu dua anak warga Jalan Sukalaya, Kecamatan Cihideung kepada Tribun Jabar (Tribunnews.com Network), Kamis (10/1/2013).
Pantauan Stasiun Metereologi Pangkalan Udara (Lanud) Wiriadinata, Kecamatan Cibeureum, suhu panas melanda wilayah Kota Tasikmalaya antara pukul 11.00-15.00 WIB.
Kendati hanya berlangsung empat jam, suhu panas masih terasa hingga malam hari, terutama di dalam ruangan.
"Sudah dua hari terakhir wilayah Kota Tasikmalaya dilanda gelombang panas mencapai 31 derajat Celcius. Pada musim hujan seperti sekarang ini, biasanya suhu paling tinggi antara 28-29 derajat Celcius," ujar Kepala Stasiun Metereologi Lanud Wiriadinata Peltu Paidi Suparno.
Paidi menjelaskan, meningkatnya suhu panas di Kota Tasikmalaya pada musim hujan kali ini, tergolong ekstrem. Menurut Paidi, suhu panas sebagai penanda atau gejala akan memasuki musim kemarau.
Sebab, kata Paidi, gelombang suhu panas muncul akibat tingkat kelembaban udara yang rendah. Pada Kamis sekitar pukul 13.00 WIB, tutur Paidi, kelembaban udara di Kota Tasikmalaya hanya 59 persen.
"Padahal, saat ini masih musim hujan, dengan tingkat kelembaban antara 60-100 persen," terang Paidi.
Paidi mengatakan, jika dalam tempo dua minggu suhu panas masih terjadi, bisa dipastikan musim kemarau mulai masuk. Bila hal itu terjadi, ujar Paidi, musim hujan tahun ini hanya berlangsung sekitar tiga bulan, yaitu mulai Oktober hingga Januari.
"Tapi, kami berharap pada pemantauan selama dua minggu ke depan, kelembaban udara kembali meninggi, yang mengindikasikan musim hujan masih akan berlangsung," urainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar