Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Minggu, 23 September 2012

Simpan Bom Untuk Serang Polisi

TRIBUNNEWS.COM,SOLO--Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri berhasil membekuk dua orang terduga teroris di tempat berbeda di Solo, Jawa Tengah. Kedua orang yang ditangkap tersebut diduga kuat terkait jaringan teroris di Depok dan Poso.

Irjen Pol (Pur) Ansyad Mbai, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), mengungkapkan penangkapan pertama dilakukan pada Jumat (21/9) sekitar pukul 23.34 WIB, sedangkan orang kedua ditangkap pada Sabtu (22/9) pagi sekitar pukul 5.30 WIB.
"Ya, ada penangkapan dua orang di tempat berbeda," kata Ansyad saat dihubungi wartawan, Sabtu (22/9/2012).
Ansyad menjelaskan, satu orang terduga teroris yang pertama kali ditangkap adalah Rudi Kurnia Putra (RK). Rudi ditangkap Densus88 di dekat Solo Square saat turun dari bus asal Cilacap. Sedangkan, Densus88 menyergap Baderi Hartono (BH) di Kampung Griyan, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan.
Densus88 berhasil melakukan penangkapan sebagai pengembangan kasus dari penangkapan dua orang sebelumnya dengan inisial Naim dan Mujib. Keduanya memang berperan dalam melakukan perekrutan teroris.
Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, menuturkan RK terkait dengan kelompok di Bojong Gede dan perekrutan teroris di Poso. Selain itu, RK, pria kelahiran Solo, 2 Juli 1967, menyimpan tiga bom yang sudah jadi di rumahnya untuk menyerang polisi.
"Sementara BH sebagai amir kelompok. BH juga menyimpan bom di rumahnya," kata Boy.
Sebelumnya, Densus88 melakukan penggerebekan di sebuah rumah kontrakan yang terletak di Griyan RT 3 RW 10 Pajang, Laweyan, Solo. Diduga, rumah tersebut menjadi tempat tinggal para teroris yang terlibat sejumlah aksi teror di Solo.
Selain menangkap RK dan BH, Densus88 juga menangkap enam terduga teroris lainnya di wilayah Solo, Jawa tengah. Keenam terduga teroris yang ditangkap Densus88 memiliki inisial K berusia 43 tahun, IV (30), N (46), FN (18), BN (28), dan T (29).
"Setelah melakukan penangkapan terhadap dua lainnya (RK dan BH) kemudian ditangkap lagi enam, sehingga totalnya menjadi delapan orang," kata Boy.
Menurut Boy, tertangkapnya delapan orang tersebut merupakan pengembangan dari keterangan yang diperoleh dari Muhammad Thoriq, Yusuf Rizaldi, dan Arif. "Mereka kelompok terkait bom Beji dan Tambora di Rumah Thoriq," ucap Boy.
Saat ini ke delapan orang tersebut masih berada di Jawa Tengah untuk pengembangan lebih lanjut, sementara dari beberapa tempat yang digeledah hari ini, ditemukan beberapa bom aktif dan bahan-bahan pembuat bahan peledak.
"Saat ini mereka sedang diperiksa lebih lanjut untuk memastikan keterkaitannya dan nanti bisa dilihat statusnya bila kuat terlibat. Masih ada waktu 7 x 24 jam untuk nanti kita nyatakan statusnya," ungkap Boy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar