Mobil Kedutaan Brunei Kabur Setelah Menabrak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Entah apa yang ada di benak pengendara mobil berplat nomor CD 88 15. Mobil milik 'keluarga' Kedutaan Besar Brunei Darussalam, memilih lari dari tanggung jawab, setelah menabrak kendaraan lain di depannya.

"Ini bukan tingkat kerusakan mobil akibat insiden tabrakannya. Bukan soal ganti ruginya. Tapi atittude-nya, norma berkendaranya. Habis nabrak mobil saya dari belakang, kabur," ujar Roy, pengendara mobil yang ditabrak, Rabu (7/6/2012).
Kejadian terjadi sekitar pukul 09.20 WIB. Kala itu, Roy hendak menuju kantornya di kawasan Warung Buncit dari arah Kebon Sirih.
"Jadi, kan lampu merah. Setelah lampu hijau ganti menyala, saya ke kanan, ke arah Jalan HOS Cokroaminoto mau ke Menteng, ke Kuningan. Mobil kedutaan itu dari arah Jalan Sam Ratulangi ke Jalan HOS Cokroaminoto juga. Nah, pas saya belok ke kanan, dia nabrak mobil saya dari belakang," kisah Roy.
Mengetaui mobilnya ditabrak, Roy berupaya menghalangi laju mobil kedutaan berwarna merah.
"Di depan kan lampu merah lagi. Lampu merah yang di depan SPBU. Mobil saya pinggirin. Saya turun mau berhentiin tuh mobil, datangin sopirnya. Tapi, mobil itu, sopirnya justru jalan terus, kabur," paparnya.
Karena terburu-buru hendak menuju kantor, Roy tak jadi mengejar mobil itu.
"Saya cuma hapalin plat nomornya. Terus, saya lihat kerusakan di mobil saya apa? Seberapa parah? Ternyata, belakang kirinya lecet. Tapi, kembali lagi, ini bukan soal kerusakannya, ganti ruginya. Tapi, soal moral pengendara mobil itu saja. Dia, mobilnya, kan plat nomornya kedutaan, harusnya malu dong main kabur-kabur saja," beber Roy.
Menurut Roy, kejadian seperti ini sudah sering terjadi di Jakarta. Setelah menabrak kendaraan orang dari belakang, lantas kabur.
"Ini soal kesadaran diri telah berbuat salah yang rendah. Soal rasa tanggung jawab yang rendah. Harus ada perbaikan, supaya ke depan enggak ada lagi kasus-kasus seperti ini," tuturnya.