Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Kamis, 24 Mei 2012

Sudah Setahun Aktivitas Sekolah di Puncak Lumpuh Total


TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Sejak terjadinya konflik antar pendukung balon bupati dan wakil bupati Kabupaten Puncak, Papua, sejak Agustus tahun lalu hingga kini aktivitas belajar mengajar dari tingkat SD hingga SMU di Ilaga, kabupaten Puncak, lumpuh total.

Hal tersebut dikatakan guru SD YPPGI Karumaga, Jonathan Kogoya kepada Tribunnews.com. Menurutnya, kejadian ini disebabkan karena sekolah yang dirusak dan dibakar belum dibangun kembali.
Selain itu, karena situasi yang belum kondusif menyebabkan para guru yang sebelumnya mengungsi ke kota hingga saat ini belum kembali.
“Sekolah-sekolah sudah tutup, ada yang sudah rusak total, terutama di SD Kago ini semua di dalam luar sudah rusak total. Kemudian kantor dinas Pendidikan juga sudah rusak total."
"Ya, jadi sementara kami tidak mengajar, sudah 10 bulan ini kami tidak mengajar, termasuk saya. Rumput di sekolah ini sudah tinggi,” ungkap Jonathan.
Lebih lanjut Jonathan mengatakan, karena tidak bersekolah, para siswa lebih memilih untuk membantu orangtuanya berkebun. Diakui, saat ini hanya ada lima guru termasuk dirinya yang tinggal di Ilaga namun tidak mengajar.
Jonathan juga mengkritisi sikap pemerintah Kabupaten Puncak dalam hal ini pejabat Dinas Pendidikan yang lebih banyak berada di kota ketimbang datang dan segera menyelesaikan persoalan yang terjadi.
“Pejabat-pejabat Dinas Pendidikan tidak ada di sini sejak konflik terjadi, mereka lebih banyak di kota dari pada di Illaga,” tutur Jonathan
Jonathan berharap ada perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah untuk masalah pendidikan yang hingga saat ini tidak berjalan.
Tercatat sejumlah sekolah di Kabupaten Puncak terdapat 17 SD, dan masing masing 1 SMP, SMU, dan SMK. Sebelumnya pada Agustus tahun lalu terjadi konflik antara dua pendukung bakal calon Bupati Puncak, Elvis Tabuni dan Simon Alom. Sedikitnya 55 orang tewas, dan ratusan lainnya luka luka akibat konflik.
Penjabat Bupati Puncak, Papua James Willem Maniagasi, yang ditemui Tribunnews.com, menegaskan, akan memprioritaskan pembangunan dan perbaikan sejumlah bangunan sekolah yang rusak akibat konflik.
Menurutnya, apabila bangunan sekolah sudah diperbaiki, otomatis proses belajar mengajar bisa kembali berjalan. Para guru maupun siswa yang masih berada di kota juga diimbau kembali ke Ilaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar