Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Rabu, 14 September 2011

Polisi Kejar Penyebar SMS Jihad





TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Kepolisian Daerah Jawa Timur kini tengah memburu penyebar pesan singkat (SMS) yang berisi ajakan provokatif untuk pergi ke Ambon pascakerusuhan. Ajakan untuk berjihad tersebut dinilai telah meresahkan masyarakat dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Kami akan menelusuri dan mencari tahu siapa pengirimnya. Sebab SMS itu sudah sangat meresahkan,” kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Hadiatmoko di sela pemeriksaan penumpang tujuan Ambon di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Selasa (13/9/2011).
Dikatakan, SMS tersebut berisi imbauan agar masyarakat bersama-sama datang ke Ambon. Mereka, para kelompok-kelompok jihad dipersilakan ke Ambon lewat pintu-pintu keluar. Siapapun yang pergi ke Ambon akan disebut jihad.
Menurut Kapolda, SMS tersebut sudah beredar ke masyarakat luas, bahkan ke ponselnya sendiri. “Kami sudah teliti nomor yang dipakai mengirim SMS itu, ternyata nomor tersebut hanya dipakai satu atau dua hari, selebihnya dibuang,” terang Hadiatmoko.
Sebagai langkah antisipatif merebaknya isu tersebut, Polda Jatim menerjunkan anggotanya untuk melakukan sweeping secara ketat di beberapa kawasan yang dianggap sebagai pintu keluar Jatim. Di antaranya, Ponorogo, Banyuwangi, Pasuruan, Gresik, Pelabuhan Tanjung Perak dan bandara.
Oleh karena itu, sebelum melakukan sweeping, pihaknya meminta maaf kepada masyarakat jika polisi terpaksa melakukan penggeledahan. Itu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Gatot Nurmantyo juga meminta masyarakat tidak mudah terhasut oleh isu tidak bertanggungjawab. “Kalau ada isu-isu laporkan saja ke petugas nanti kami yang menangani. Ambon sudah ada yang ngurus dan sekarang sudah berangsur pulih,” katanya.
Pihak Polres Pelabuhan Tanjung Perak sudah melakukan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap penumpang tiga kapal. Meski bukan bertujuan ke Ambon, petugas tetap memeriksa karena dikhawatirkan daerah-daerah seperti Balikpapan, Banjarmasin dan daerah lain akan dijadikan tempat transit menuju Ambon.
Seperti diberitakan, pertikaian di Ambon terjadi karena salah paham terkait meninggalnya Darmin, tukang ojek asal Waihaong, Kecamatan Nusaniwe, Sabtu (10/9/2011), pukul 21.45 WITA. Bentrokan antarwarga pertama kali terjadi di kawasan Mangga Dua, sesudah pemakaman jenazah Darmin pada hari Minggu (11/9/2011).
Akhirnya, terjadi saling lempar antarwarga serta pembakaran sejumlah kendaraan. Akibat kerusuhan itu, tujuh orang tewas dan 65 orang luka-luka.

Editor: Gusti Sawabi  |  Sumber: Surya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar