Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Minggu, 24 Juli 2011

Istri Nazaruddin, dari SPG Jadi Pengendali Keuangan





TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika sudah pusing dengan pekerjaannya, perempuan perparas cantik itu langsung menyetel lagu-lagu kesukaannya yang disenandungkan grup band ST12.Tak jarang ungkapan kemarahan ia lampiaskan ke anak buahnya tatkala emosi sudah tak terbendung.

Kata 'Gendon' menjadi kata kesukaan perempuan yang kini menjadi buronan KPK tersebut. Gendon adalah ulat hijau besar yang berjalan sangat lamban. Ia pilih kata gendon untuk mengungkapkan anak buahnya yang ia anggap bekerja lamban.
Dialah Neneng Sri Wahyuni, istri dari buronan KPK sekaligus Interpol M Nazaruddin yang hampir setiap hari menyerang Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Sumber Tribunnews.com menceriterakan, Neneng masih berumur kurang dari 30 tahun. Perkenalannya dengan Nazaruddin terkesan unik. "Kabarnya Neneng itu dulu SPG (sales promotion girl) di sebuah showroom mobil di Pekanbaru. Ketika itu Nazaruddin membeli mobil Land Cruiser dan Neneng yang menjadi salesnya," ceritanya.
Nazaruddin yang ketika itu masih menjadi pengusaha lokal, memang sudah terkenal. Proyek-proyek di Pekanbaru banyak yang mampir ke perusahaan yang ia dirikan dengan bendera PT Anugerah Nusantara (AN).
Nama perusahaan AN itulah yang kemudian membawa Nazaruddin lebih moncer di Jakarta. Nazaruddin yang juga politisi Partai Demokrat, menggunakan kedekatannya dengan petinggi partai untuk mendapatkan sejumlah proyek di kementerian dan BUMN di Ibukota.
Neneng yang juga ibu tiga anak ini dengan setia mendampingi suaminya yang merintis usahanya di Jakarta. Tak mau ketinggalan, Neneng juga terjun mengurus usaha sang suami.
"Jabatan terakhir Neneng adalah Direktur Keuangan," tegas Yulianis yang tak lain mantan Wakil Direktur Keuangan.
Hampir seluruh karyawan di bagian keuangan, diseleksi oleh Neneng. "Saya waktu masuk ke PT Anugrah Nusantara diseleksi oleh Neneng," tambah Yulianis kepada Tribunnews.com.
Mantan karyawan PT Anugrah Nusantara yang lain juga menuturkan hal serupa. "Perekrutan karyawan keuangan oleh Ibu Neneng," tegas pria yang tak mau disebutkan namanya tersebut.
Sumber Tribunnews.com menuturkan, jika Neneng sudah penat dengan pekerjaan lantaran banyak target keuangan atau laporan keuangan yang tak benar, ia memilih mendengarkan lagu-lagu berirama melayu ST12. "Nyetelnya kenceng, kadang sambil nyanyi. Untuk ngilangin stres mungkin," tutur sumber Tribunnews.com.
Jabatan Direktur Keuangan itulah yang menyita waktu dan energi serta otak Neneng. Apalagi urusan keuangan terkait tagih menagih sekaligus berbagai macam prasyarat perusahaannya mendapatkan tender, semisal bank garansi, mengurus ke KPPN dan sebagainya.
Neneng pula yang mengajari karyawannya supaya urusan terkait pemerintah lancar. "Kalau urus berkas pakai roda biar lancar," tiru salah seorang sumber Tribunnews.com. Roda yang dimaksud Neneng adalah uang pelicin.
Kata Gendon yang menjadi kesukaan Neneng, awalnya membuat karyawan PT Anugerah bingung. Dicari kosa kata betawi maupun bahasa gaul, anak buah Neneng tak pernah menemukan. Usut punya usut, kata Gendon tersebut adalah nama ulat hijau besar yang berjalan lamban yang sering digunakan warga di Pekanbaru.
Namun kini, sejak 23 Mei lalu Neneng dan suami serta tiga anaknya menghilang begitu saja. Sumber Tribunnews.com menuturkan, Nazaruddin beserta Neneng dan istrinya pernah berada di Singapura sesaat setelah pergi dari Indonesia. Tapi kini keberadaan pasangan pemilik PT Anugrah Nusantara tersebut bagai hilang ditelan bumi.


Penulis: Yogi Gustaman  |  Editor: Yulis Sulistyawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar