Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Selasa, 09 Agustus 2011

Alumni HMI dan GMNI Siapkan Kader Untuk 2014


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para tokoh alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menyiapkan para kadernya untuk berkiprah dalam kepemimpinan nasional, khususnya pada 2014 mendatang.


Ketua MPR RI, Taufik Kiemas yang juga sebagai anggota kehormatan HMI dan Dewan Kehormatan GMNI mengatakan kader-kader yang dimiliki oleh dua organisasi besar ini dinilai cukup mampu dalam memimpin bangsa.

"Saya hanya bisa berbuat. Saya berharap pertemuan ini terus berlanjut, paling tidak hingga 2014 guna menyiapkan para kader. Saya rasa kader HMI dan GMNI cukup mampu pimpin bangsa," katanya dalam acara buka puasa bersama PP PA GMNI dengan Presidium Korps Alumni HMI (KAHMI) di rumah dinasnya, Jakarta, Senin (8/8/2011).

Pernyataan tersebut disambut oleh mantan Ketua Umum PB HMI Akbar Tandjung. Ia mengatakan hubungan HMI dan GMNI harus dijalin terus menerus. Tidak hanya menghimpun para kader, melainkan seluruh alumni. "Karena punya misi untuk melangsungkan cita-cita organisasi," imbuhnya.

Akbar juga mengingatkan bahwa pada tahun 1972 organisasi mahasiswa sepakat Indonesia yang yang dicita-citakan tidak lain adalah pelaksanaan amanat UUD 1945 dan Pancasila. "Itulah hakikat tujuan organisasi yang berhimpun di Cipayung (HMI, GMNI, PMII, PMKRI, dan GMKI). Kami juga merintis adanya kerjasama HMI dan GMNI. Hari ini diperkokoh lagi," paparnya.

Hal senada juga disampaikan Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Indonesia (KAHMI) Mahfud MD yang mengatakan pertemuan tersebut adalah sesuatu yang dinilai sangat bersejarah. Oleh karena ia mengimbau harus dikelola dengan sungguh-sungguh. Dengan sedikit bercanda, ia mengibaratkan HMI dan GMNI layaknya sepasang sepatu.

"Sepatu kanan dan kiri. Indonesia tidak bisa berjalan dengan satu sepatu, dua-duanya harus dipakai. Organisasi yang lain itu kecil-kecil saja, diibaratkan talinya dan lain sebagainya," katanya yang disambut riang tawa.

Pada kesempatan yang sama, anggota Persatuan Alumni (PA) GMNI, Siswono Yudohusodo menegaskan Indonesia kini memasuki suatu era yang belum pernah dialami sebelumnya. Ia melihat kultur politik di tanah air tengah merenggang soliditasnya. Terlebih kini Presiden yang masih berkuasa tak bisa mencalonkan dirinya kembali untuk memimin bangsa. "Oleh karena itu, dua organisasi ini sangat strategis," tandasnya.

Penulis: Iwan Taunuzi  |  Editor: Yudie Thirzano

Tidak ada komentar:

Posting Komentar