TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Demi tampil gagah di depan umum, Rama Gusti Putra (23) nekat berseragam Brimob lengkap dengan atributnya.
Rama ditangkap aparat provost Brimob Polda Sumsel petugas saat berada di parkiran RS Bhayangkara, Rabu (7/3/2012).
Rama dibekuk saat petugas melihatnya mengendarai sepeda motor tanpa helm dengan seragam lengkapnya. Rama lantas diikuti hingga RS Bhayangkara.
Di sana, anggota provost Brimob menanyakan Rama dari kesatuan mana dan angkatan berapa. Dengan santai, ia menjawab angkatan 19 dengan pangkat brigadir, sesuai emblem yang tertempel pada seragamnya.
Karena tidak yakin, petugas meminta Kartu Tanda Anggota (KTA), namun Rama tidak bisa menunjukkan KTA-nya.
Rama akhirnya diringkus karena merupakan dianggap sebagai anggota Brimob gadungan. Dari tangan Rama, petugas mengamankan sebuah sangkur cobra, sangkur gagang pistol, dan buku kecil berlambangkan kesatuan kebanggaan anggota Brimob.
Juga ditemukan beberapa kopelan kertas biro jodoh, yang semuanya tertera nomor ponsel Rama. Di hadapan petugas, Rama mengaku sudah dua hari memakai seragam Brimob dengan atribut lengkap.
Ia datang ke RS Bhayangkara hanya untuk mengantarkan kopelan kertas biro jodoh kepada perawat di RS tersebut.
"Saya ingin tampil gagah di depan orang-orang. Saya pernah daftar Brimob, tapi tidak lulus,” ujar warga Jalan Ki Merogan RT 13, Kelurahan Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan.
Rama yang mengaku anak pensiunan TNI, saat ini bekerja sebagai security alias satpam di perusahaan kayu di kawasan Jalan Veteran, Palembang.
Seragam yang ia pakai merupakan seragam security yang ditempelkan lambang-lambang layaknya anggota Brimob dengan pangkat brigadir. (*)
Rama ditangkap aparat provost Brimob Polda Sumsel petugas saat berada di parkiran RS Bhayangkara, Rabu (7/3/2012).
Rama dibekuk saat petugas melihatnya mengendarai sepeda motor tanpa helm dengan seragam lengkapnya. Rama lantas diikuti hingga RS Bhayangkara.
Di sana, anggota provost Brimob menanyakan Rama dari kesatuan mana dan angkatan berapa. Dengan santai, ia menjawab angkatan 19 dengan pangkat brigadir, sesuai emblem yang tertempel pada seragamnya.
Karena tidak yakin, petugas meminta Kartu Tanda Anggota (KTA), namun Rama tidak bisa menunjukkan KTA-nya.
Rama akhirnya diringkus karena merupakan dianggap sebagai anggota Brimob gadungan. Dari tangan Rama, petugas mengamankan sebuah sangkur cobra, sangkur gagang pistol, dan buku kecil berlambangkan kesatuan kebanggaan anggota Brimob.
Juga ditemukan beberapa kopelan kertas biro jodoh, yang semuanya tertera nomor ponsel Rama. Di hadapan petugas, Rama mengaku sudah dua hari memakai seragam Brimob dengan atribut lengkap.
Ia datang ke RS Bhayangkara hanya untuk mengantarkan kopelan kertas biro jodoh kepada perawat di RS tersebut.
"Saya ingin tampil gagah di depan orang-orang. Saya pernah daftar Brimob, tapi tidak lulus,” ujar warga Jalan Ki Merogan RT 13, Kelurahan Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan.
Rama yang mengaku anak pensiunan TNI, saat ini bekerja sebagai security alias satpam di perusahaan kayu di kawasan Jalan Veteran, Palembang.
Seragam yang ia pakai merupakan seragam security yang ditempelkan lambang-lambang layaknya anggota Brimob dengan pangkat brigadir. (*)
Editor: Yaspen Martinus | Sumber: Sriwijaya Post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar