Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Selasa, 13 November 2012

Penipuan Berkedok Seminar Mengatasnamakan Rektor Unpad

TRIBUNNEWS.COM,BANDUNG-- Modus penipuan mengatasnamakan Rektor Unpad membuat seorang mahasiswa Peternakan Unpad menjadi korban.
Dengan iming-iming menjadi peserta seminar nasional dan mendapat uang akomodasi, mahasiswa tersebut justru harus merelakan uang Rp 5 juta di tabungannya melayang.
Menurut Kepala UPT Humas Unpad, Weny Widyowati, MSi, seorang mahasiswi dari Fakultas Peternakan Unpad melapor ke humas mengaku telah menjadi korban penipuan. Mahasiswi tersebut, kata Weny, mendapat SMS dan telepon yang mengatasnamakan Rektor Unpad Prof Ganjar Kurnia. Penipu tersebut memintanya menjadi salah satu wakil dari mahasiswa yang akan mengikuti seminar nasional.
Pada Selasa (6/11) pukul 15.26 WIB, mahasiswi ini mendapat SMS dari nomor 08567005967 mengenai undangan seminar dengan isi SMS, "Sy Bpk Deni Badaruddin (Kasubag Kmhswaan Unpad) Yth, Bunga (nama samaran), diminta hubungi sekarang Bpk Prof. GANJAR KURNIA 08161923173 ditunjuk hadir dalam seminar Nasional Pengembangan Karakter dan Kewirausahaan Mahasiswa dari DP2M Dikti Tgl 10/11 Nov di Htl Nusa Dua Bali. Trims."
"Dan mahasiswi ini mengirim SMS ke nomor yang di ada di SMS. Rabu keesokan harinya, pelaku yang mengatasnamakan rektor ini kembali menelepon untuk mengonfirmasi kehadiran serta menjanjikan akan mentransfer uang sebesar Rp 5 juta untuk akomodasi selama mengikuti seminar," kata Weny di Kampus Unpad, Senin (12/11) kemarin.
Setelah itu, kata Weny, pelaku meminta mahasiswi tersebut pergi ke ATM untuk mengecek uang akomodasi yang ditransfer ke rekening mahasiswi tersebut. Awalnya si mahasiswi sempat merasakan kejanggalan. Terlebih saat pelaku memintanya mentransfer sejumlah uang.
"Saat itu mahasiswi ini bingung, kenapa harus mentransfer uang ke rekening orang itu, tapi orang itu berjanji akan mengirim balik uang yang ditransfer ditambah dengan uang 5 juta untuk akomodasi. Karena beralasan sudah prosedur, yah ditransferlah uang ke rekening pelaku," katanya.
Disebutkan, pelaku sempat ngotot saat mahasiswi mempertanyakan masalah transfer. Bahkan pelaku juga setengah membentak dan meminta agar segera mentransfer sejumlah uang. Untuk meyakinkan, pelaku menyebutkan NPM mahasiswi tersebut serta nama kedua orang tuanya.
Pada waktu yang sama ternyata pelaku menelepon ibu mahasiswi ini, dengan modus memberitahukan bahwa anaknya telah terpilih sebagai mahasiswa berprestasi yang akan mengikuti seminar nasional.
"Si pelaku juga melakukan hal yang sama, meminta kepada ibunya untuk pergi ke bank guna mengecek biaya akomodasi yang akan dikirimkan, terus menyuruh ibunya untuk mengirim sejumlah biaya ke rekening pelaku," katanya.
Namun sang ibu cepat tanggap. Ibunya sadar bahwa ini adalah tindak penipuan dan langsung menelepon anaknya agar tidak percaya adanya acara seminar tersebut. Tetapi anaknya sudah telanjur mentransfer sejumlah uang ke pelaku.
Akibat kejadian itu, kata Weny, orang tua mahasiswi ini meminta agar kasus penipuan tersebut bisa diusut, baik oleh pihak kepolisian, pihak bank, maupun Unpad sendiri. Orang tua korban juga mengingatkan agar mahasiswa lainnya berhati-hati mengingat teman-teman kuliah korban juga mendapat SMS serupa."Namun untuk kasus ini baru satu yang melapor kepada kami," katanya.
Weny menambahkan, sebelumnya pernah terjadi kasus penipuan berkedok seminar dengan mengatasnamakan Rektor Unpad. Bukan hanya ditujukan kepada mahasiswa, tapi juga alumni, dosen, dan civitas akademika Unpad lainnya.
Karena itulah, pihaknya mengimbau kepada seluruh civitas akademika agar lebih waspada dan berhati-hati dengan kasus penipuan dengan modus seperti itu atau penipuan modus lainnya.
Jika mengalami kasus serupa, diminta segera mencari informasi dari sumber yang bisa dipercaya, seperti laman dan Twitter resmi Unpad, atau datang langsung ke Humas Unpad di Gedung Rektorat Unpad Lantai 1 Kampus Jatinangor. Bisa juga melalui telepon Humas Unpad di nomor (022) 84288866.
"Mencari informasi lebih dulu dan jangan lekas percaya. Diharapkan kasus ini tidak terulang lagi," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar