Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Rabu, 02 November 2011

Suara Menderu Hantui Guru dan Murid


TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum, dibuat terkejut ketika menemukan bangunan Sekolah Dasar (SD) Cintaraja yang didirikan tepat di bawah lintasan jaringan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET).
Uu juga mengaku prihatin karena bangunan SD di Kampung Cisongsong, Desa Cintaraja, Kecamatan Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya, itu kondisinya mengenaskan akibat tidak pernah diperbaiki.
Kondisi bangunan SD Cintaraja memang sukup memprihatinkan. Sebagian langit- langit semua ruangan kelas jebol. Atap sekolah pun tampak mulai bergelombang.
"Mana tanggung jawab PLN terhadap pendidikan? Kok ada bangunan SD terlintasi SUTET tenang-tenang saja. Seharusnya pihak PLN merelokasi sekolah ke lokasi yang aman," kata Uu dengan nada prihatin, seusai meresmikan empat bangunan SD di Desa Cintaraja, Selasa (1/11).
Menurut Uu, keberadaan SD Cintaraja diyakini berdiri lebih dulu sebelum jaringan SUTET yang melintas di atas bangunan sekolah itu. Karena itu, Uu minta PLN memperhatikan nasib murid-murid SD tersebut.
"Diharapkan PLN punya empati. Bagaimana kalau anak-anak mereka sekolah di lokasi seperti itu," ujarnya.
Guru-guru SD Cintaraja mengaku selama bertahun-tahun merasa cemas ketika harus melakukan kegiatan belajar mengajar di bawah jaringan SUTET. "Terlebih jika muncul suara aneh mirip gemuruh," kata salah seorang guru SD Cintaraja, Agus Sulaeman, ketika berdialog dengan Uu.
Ketua Komite Sekolah, Eman Muksin, mengatakan kegiatan belajar mengajar langsung dihentikan ketika turun hujan. "Sejak ada jaringan SUTET proses KBM tidak pernah tenang lagi. Maunya sih pindah. Tapi hingga kini masih belum jelas rencananya," kata Eman.
Menurut Eman, sejak jaringan SUTET melintas di atas bangunan sekolah, tidak ada tukang bangunan yang berani naik ke atas bangunan. Menurut Eman, untuk sekadar memperbaiki langit-langit yang jebol saja, mereka ketakutan. "Para tukang bangunan saja ketakutan, apalagi warga biasa," ujarnya.
Kahumas PLN APJ Tasikmalaya, Edi, mengatakan proyek SUTET ditangani langsung PLN pusat yang membuka kantor-kantor di daerah. "Kalau di wilayah Priangan Timur, kantornya ada di Garut. Sementara PLN APJ Tasikmalaya tidak memiliki wewenang apa pun," ujar Edi. (stf)

Editor: Prawira Maulana  |  Sumber: Tribun Jabar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar